Kuil Asakusa, atau yang lebih dikenal sebagai Sensoji, adalah salah satu kuil tertua dan paling terkenal di Tokyo. Terletak di distrik Asakusa, kuil ini menarik jutaan pengunjung setiap tahun, baik wisatawan lokal maupun internasional. Dengan arsitektur tradisionalnya yang memukau, sejarah panjang, dan suasana yang damai, Sensoji adalah tempat sempurna untuk menyelami budaya Jepang sekaligus menikmati suasana unik kota Tokyo.
Sejarah Kuil Sensoji/Kuil Asakusa
Sensoji didirikan pada tahun 645 M, menjadikannya kuil tertua di Tokyo. Menurut legenda, dua nelayan dari daerah Sumida menemukan patung kecil Kannon, dewi belas kasih, di Sungai Sumida. Mereka mencoba mengembalikan patung tersebut ke sungai, tetapi patung itu terus kembali kepada mereka. Karena dianggap sebagai pertanda ilahi, pemimpin desa memutuskan untuk mendirikan kuil untuk menghormati Kannon.
Sejak saat itu, Sensoji menjadi pusat spiritual dan budaya, bertahan dari berbagai peristiwa bersejarah, termasuk kehancuran selama Perang Dunia II. Kuil ini kemudian dibangun kembali dan tetap menjadi simbol harapan dan kebangkitan bagi masyarakat Tokyo.
Daya Tarik Utama Sensoji/Kuil Asakusa
- Kaminarimon (Gerbang Guntur)
Gerbang utama Sensoji ini adalah ikon Asakusa. Gerbang besar ini dihiasi dengan lentera raksasa berwarna merah dengan tulisan karakter Jepang. Kaminarimon adalah tempat yang wajib untuk berfoto sebelum masuk ke area kuil. - Nakamise Street
Jalan perbelanjaan tradisional ini menghubungkan Kaminarimon dengan aula utama kuil. Nakamise Street dipenuhi dengan toko suvenir, makanan ringan khas Jepang, dan barang-barang tradisional, memberikan pengalaman berbelanja yang unik. - Hondo (Aula Utama)
Aula utama Sensoji adalah tempat untuk berdoa. Pengunjung sering terlihat melemparkan koin, menunduk, dan berdoa di sini. Interior aula ini dihiasi dengan seni tradisional Jepang yang indah. - Pagoda Lima Tingkat
Pagoda ini adalah simbol lain dari Sensoji, menjulang tinggi dan memberikan nuansa spiritual yang khas. Meskipun tidak dapat dimasuki, pagoda ini menjadi latar yang indah untuk foto. - Omikuji dan Ritual Tradisional
Pengunjung dapat mencoba keberuntungan mereka dengan mengambil omikuji (ramalan kertas). Jika mendapatkan ramalan buruk, Anda dapat mengikatnya di tempat yang telah disediakan untuk “meninggalkan” nasib buruk di kuil. - Festival Sanja Matsuri
Pada bulan Mei, Sensoji menjadi pusat Sanja Matsuri, salah satu festival terbesar di Tokyo. Festival ini menarik ribuan orang dengan parade mikoshi (kuil portabel), tarian tradisional, dan musik.
Tips Berkunjung ke Sensoji
- Datang di Pagi atau Malam Hari
Kuil ini biasanya ramai di siang hari. Kunjungi di pagi hari untuk menikmati suasana yang lebih tenang atau malam hari untuk melihat kuil yang diterangi lampu indah. - Hormati Adat dan Tradisi
Jika Anda berdoa di aula utama, pastikan mengikuti tata cara yang benar, seperti membungkuk dua kali, bertepuk tangan dua kali, lalu membungkuk lagi setelah berdoa. - Jelajahi Sekitar Asakusa
Setelah mengunjungi Sensoji, luangkan waktu untuk menjelajahi area Asakusa yang penuh dengan restoran, kafe, dan toko tradisional.
Testimoni Pengunjung
James, Australia:
“Sensoji adalah tempat yang indah dan penuh sejarah. Saya sangat menikmati suasana tenangnya, meskipun berada di tengah kota Tokyo. Nakamise Street juga luar biasa dengan banyak pilihan makanan ringan.”
Aya, Jepang:
“Sebagai orang Jepang, Sensoji selalu menjadi tempat yang spesial bagi saya. Setiap kali saya berkunjung, saya merasa lebih dekat dengan budaya dan tradisi kami.”
Laura, Prancis:
“Kuil ini sangat fotogenik! Gerbang Kaminarimon dan pagoda lima tingkatnya membuat saya merasa seperti masuk ke dunia Jepang kuno.”
Kesimpulan
Kuil Asakusa atau Sensoji adalah tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Tokyo. Dengan perpaduan sejarah, budaya, dan arsitektur tradisional, kuil ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Baik untuk berdoa, berbelanja, atau sekadar menikmati suasana, Sensoji adalah destinasi yang memukau di jantung kota Tokyo.